
Jakarta, Gatra.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK). Alokasi paling besar dari total dana yang terkumpul berasal dari Cawapres Sandiaga.
Demikian pernyataan Bendahara Umum BPN, Thomas Djiwandono di Hotel Borobudur, Kamis, (2/5), kemarin. "Sekitar 60-an% dari total paslon. Antara Pak Sandi dan Pak Prabowo hampir mungkin 55-45% lah kira-kira. Tetapi yang paling banyak dari Pak Sandi."
Dana yang diterima selama masa kampanye berjumlah Rp213 miliar. Sedangkan pengeluarannya adalah Rp211,5 miliar. Dana paling banyak berasal dari Capres-Cawapres nomor urut 02 dengan nominal sekitar Rp192,5 miliar. Nah, 60% dari nominal tersebut berasal dari Sandiaga.
Selain paslon, BPN juga menerima sumbangan dana dari kelompok, masyarakat, dan partai politik yang mendukung kubu 02. Jumlahnya pun tak kalah banyak.
"Kami berterima kasih sekali kepada masyarakat yang sudah membantu, total adalah Rp9,3 miliar. Sumbangan kelompok di Rp1,1 miliar dan partai politik Rp4,8 miliar," beber Thomas.
Thomas juga menjelaskan rincian pengeluaran yang dilakukan dalam kampanye kubu paslon 02. Menurutnya pengeluaran terbesar untuk bahan kampanye paslon. Lalu untuk kegiatan rapat umum dan pertemuan tatap muka juga memakan anggaran kampanye yang cukup besar.
"Dari sisi pengeluaran, yang paling besar adalah bahan kampanye di angka Rp60,8 miliar. Setelah itu pertemuan tatap muka Rp21 miliar, pembuatan desain alat peraga Rp8,8 miliar, dan sebagainya, rapat umum Rp33,7 miliar," tutup dia.