
Lombok Timur, gatra.net - Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Wathan (NW) di NTB menyesalkan para santrinya yang tidak memiliki prinsip Sami’na Waato’na (kami mendengar dan kami taat, red) pada pelaksanaan Pilpres Rabu (27/4) lalu.
Pasalnya dari hasil hitung cepat ataupun rekapitulasi perolehan suara sementara yang dilakukan KPU NTB, pasangan Capres 01 Joko Widodo-Makruf Amin yang didukung organisasi terbesar di NTB ini justru kalah telak dari pasangan Capres Prabowo-Sandi.
Ketua PW NW NTB Raden Tuan Guru Bajang (RTGB) HL. Gede Zainuddin Atsani menyatakan, sami’na waato’na hanya omong dan bohong saja, dengan tidak sesuai apa yang dikatakan dengan perbuatan.
“Saya meminta kepada para jamaah untuk kembali kompak utuh bersatu dengan tetap mengedapankan sami’na waato’na,” ujarnya di Lombok Timur, Rabu (1/5).
Baca Juga: Hitung Sementara KPUD Mataram: Prabowo-Sandi Menang Telak Semua Daerah di NTB
RTGB meminta agar masyarakat tidak saling sikut dan jamaahnya kembali sami’na waato’na. Sami’na waato’na tertawan kepentingan lainnya seperti uang.
“Harusnya kita semua sami’na waato’na bukan malah sami’na wa kepengne (Sami’na wa uangnya, red), sehingga inilah yang tentunya sangat kami sayangkan sekali, ” kata RTGB kecewa.
RTGB pun meminta kepada semua jamaah untuk tidak mengulangi kembali apa yang sudah terjadi itu. NW harus kembali kompak, utuh bersatu dengan tetap memegang sami’na waato’na, dengan semangat pokoknya NW, pokok NW, iman dan taqwa.
“Selain itu tetap bersama ummuna untuk membesarkan dan mengembangkan organisasi NW,” katanya.