
Jakarta, gatra.net - Ketua Umum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992 Sunarti menuntut pemerintah memberikan sistem jaminan sosial yang memperhatikan nasib kaum buruh.
Hal itu disampaikannya di hadapan ribuan gabungan massa aksi dari berbagai aliansi di depan Patung Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (1/5).
"Sistem BPJS yang carut marut sekarang ini sudah menjadi bukti kegagalan sistem jaminan sosial yang dijalankan pemerintah. Kami meminta untuk kembali lagi ke Jamsostek," kata Sunarti.
Selain itu, ia juga menuntut agar UU No. 12 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan agar direvisi karena tidak sesuai lagi dengan kebutuhan kaum buruh.
"Kita tuntut agar peraturan yang tidak relevan lagi seperti UU 12 Tahun 2003 agar direvisi. Kita juga menuntut pemerintah merevisi PP No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Aturan-aturan tersebut tidak ada lagi yang memihak kaum buruh," lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyerukan agar kaum buruh berserikat bersatu untuk kepentingan kaum buruh secara umum.
"Mari wahai kaum buruh agar bersatu untuk mengubah keadaan dan menuntut pemerintah agar mereka lebih berpihak kepada kaum lemah. Hidup Buruh!" tutup Sunarti.
Dari pantauan gatra.net, demonstrasi terkonsentrasi di Jalan Medan Merdeka Barat, terutama di depan Patung Artha Wijaya. Massa yang ingin berdemonstrasi di depan Istana Merdeka tertahan oleh blokade yang dipasang polisi di dua ruas jalan, tepatnya di depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata.