Jakarta, gatra.net - Bursa Efek Indonesia terus mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk melantai di Bursa Efek alias IPO (Initial Public Offering). Hal ini diungkapkan oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna saat diwawancarai di gedung Ditjen Pajak Pusat (29/04).

"Jadi acara ini sudah rutin kita lakukan dan kita dari BEI sudah banyak bekerja sama dengan berbagai macam institusi. Nah, kali ini kita bekerja sama dengan Dirjen Pajak. Kerja samanya dalam bentuk bagaimana kita meningkatkan awareness buat perusahaan-perusahaan yang ada dibawah Dirjen Pajak dalam hal ini wajib pajak badan," ungkap Yetna.

Dia juga menambahkan bahwa pasar modal bisa dimanfaatkan para pengusaha untuk masuk ke jajaran elite perusahaan di Indonesia.

"Untuk bisa raising fund dan bisa memanfaatkan pasar modal sebagai salah satu pendanaan. Kita juga ingatkan manfaat go public tidak hanya pendanaan tapi juga peningkatan kualitas untuk menjadi kelompok elite di perusahaan-perusahan terkenal Indonesia," tambah Yetna

Yetna mengatakan, perusahaan yang IPO juga mendapat kemudahan insentif pajak. "Insentif pajak bisa diperoleh dalam hal perusahaan IPO. Fasilitasnya jika perusahaan tercatat jumlah free float 40%-nya diberikan kepada publik itu mendapatkan penurunan pajak 5% dari PPH yang harusnya dikenakan," ujar Yetna.

Saat ini BEI sudah memiliki 34 perwakilan di seluruh Indonesia sebagai bagian untuk membuka kesempatan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk go public.