Jakarta, gatra.net - Kondisi yang semakin memanas pasca Pemilu 2019 hingga ujaran-ujaran lakukan people power dan perang dari pendukung dan simpatisan kubu 02 Prabowo - Sandiaga direspon oleh MUI. Wakil Ketua MUI, Zainut Tauhid Sa'adu menjelaskan pihaknya akan lakukan silaturahmi dengan seluruh ormas untuk mencairkan suasana.

"MUI ada yang namanya forum ukhuwah islamiah, forum ukhuwah ini ada rencana menyelenggarakan silahturahmi nasional yang diikuti pimpinan ormas-ormas Islam juga oleh pimpinan perguruan tinggi, pimpinan pondok pesantren dan juga tokoh-tokoh masyarakat," jelasnya saat ditemui di Kantor MUI Jakarta (23/04).

Zainut juga menyebutkan, pertemuan ini juga akan mengajak peserta 212 beserta FPI dimana hampir seluruhnya pendukung dan simpatisan Paslon 02 Prabowo - Sandiaga.

"Tujuannya adalah membangun silaturahmi merajut ukhuwah islamiah maupun watoniah. Semuanya akan kita libatkan (peserta 212 dan FPI) kita akan libatkan dalam forum silaturahmi nasional," tambahnya.

MUI menyadari jika perjalanan Pemilu 2019 masih ada kekurangan namun pihaknya menyampaikan jalur yang ditempuh dalam penyelesaian harus sesuai dengan aturan dan konstitusi. Agar tensi dimasayarakat tetap kondusif.

"Ketika misalnya ada ditemukan apakah itu dianggap sebagai kecurangan ya karena kecurangan ini bisa saja dilakukan oleh kedua belah pihak ya. Sampaikanlah itu sesuai dengan mekanisme hukum. bisa ke Bawaslu ya. kemudian misalnya (tidak) puas terhadap keputusan KPU juga bisa menggugat ke makhamah konstitusi ya," jelasnya.

Terkait silaturahmi nasional, Zainut mengupayakan agar bisa dilakukan diawal Mei sebelum pengumuman hasil perehan suara real count dari KPU. "Direncanakan (Silaturahmi nasional dilaksanakan) awal bulan Mei," tutupnya.