Home Kesehatan Trik Psikologis Ini Digunakan Untuk Membuat Remaja Tidak Tertarik Makanan Cepat Saji

Trik Psikologis Ini Digunakan Untuk Membuat Remaja Tidak Tertarik Makanan Cepat Saji

New York, gatra.net – Makanan cepat saji (fast food) memang begitu menggiurkan, terutama bagi para remaja. Selain karena gaya hidup, makanan cepat saji juga memiliki rasa yang jauh lebih enak dibandingkan dengan sayur-sayuran yang cenderung hambar, bahkan pahit.

Dilansir dari Medical Daily, para ilmuwan telah menemukan teknik psikologis sederhana yang efektif untuk membujuk remaja untuk menghindari makanan cepat saji. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Human Behaviour ini mengungkapkan, bahwa mengambil kesempatan dari sifat berontak anak-anak muda dapat mengurangi keinginannya untuk mengonsumsi makanan cepat saji dengan membeberkan iklan-iklan manipulatif dari perusahaan makanan cepat saji.

Dilaporkan oleh ScienceAlert pada Senin (22/4), bahwa penelitian ini bekerja lebih baik daripada hanya memberikan informasi makanan sehat. Sebab, memanfaatkan sifat alamiah para remaja dapat membantu untuk merubah pola konsumsi terhadap makanan cepat saji.

 “Salah satu hal yang paling menarik adalah ketika kami membuat reaksi usus lebih negatif terhadap makanan cepat saji dan positif terhadap makanan sehat,” kata seorang ilmuwan dari University of Chicago Booth School of Business, Christopher Bryan.

Dalam penelitian ini, Bryan dan tim mengundang 362 siswa dengan rentang usia 13-15 tahun di Texas. Para peneliti membagi dua kelompok, masing-masing menerima laporan investigasi berdasarkan fakta tentang trik pemasaran perusahaan makanan cepat saji. Sementara yang lain mengambil laporan manfaat makanan sehat.

Survei tersebut menunjukkan, kelompok yang menerima laporan anti makanan cepat saji kehilangan minat pada makanan ringan tidak sehat dan mulai mengonsumsi makanan sehat. Para peneliti mengatakan, hal ini terjadi setelah membaca laporan yang menyoroti bagaimana perusahaan cepat saji selama ini memanipulasi konsumen.

“Perusahaan makanan cepat saji sengaja dirancang untuk menciptakan emosi positif dan rasa bahagia saat menikmatinya. Yang kami lakukan adalah kebalikannya dengan mengekspos manipulasi tersebut kepada para remaja,” ungkap nya.

 

 

 

332