Home Politik Tiga Anggota Polda NTT Dapat Kenaikan Pangkat Istimewa

Tiga Anggota Polda NTT Dapat Kenaikan Pangkat Istimewa

Kupang, gatra.net - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memberikan kenaikan pangkat istimewa kepada tiga orang anggota Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) yang gugur dalam melaksanakan tugas pengamanan Pemilu Serentak tahun 2019. Saat ini SK kenaikan pangkat istimewa itu sementara diproses di Mabes Polri.

Mereka adalah Aiptu Stefanus Pekuali anggota Polres Kupang meninggal saat pengamanan kota suara di PPK Kupang Timur. Sementara Ipda Daniel Mota anggota Polres Belu meninggal saat mengawal kampanye. Begitu juga Yustinus Petrus Mangge anggota Polres Ende, meninggal karena tertindih pohon saat PAM kampanye caleg DPRD setempat.

“Polda NTT sudah mengusulkan dan memberikan semua data mereka Mabes Polri. Saat ini sedang diproses SK kenaikan pangkat istimewa kepada ketiga anggota Polda NTT ini. Kami harapkan dalam waktu dekat SK itu sudah tiba sehingga kapolda menyerahkan kepada keluarga mereka,” kata Kabid Humas Polda NTT, Kombes Jules Abraham Abast kepada gatra.net Senin (22/4).

Dia merincikan, Aiptu Stefanus Pekuwali meninggal karena kecelakaan lalu lintas saat pengamanan pemilu. Ketika itu dia hendak pulang ke rumahnya di perumahan Matani Desa Matani Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang setelah melakukan tugas piket pengamanan kotak suara di kantor Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kupang Timur.

Sementara dari Polres Belu juga kehilangan seorang sosok polisi baik, sehari – hari IPDA Daniel Mota bertugas sebagai Kanit Sabhara Polsek Kakuluk Mesak, saat Pam kampanye. Sementara Aipda Yustinus Petrus Mangge meninggal saat menjalankan tugas pengamanan kampanye salah seorang calon anggota DPRD Ende di Desa Boafeo, Kecamatan Maukaro.

“Saat hendak pulang, keadaan cuaca di wilayah itu hujan disertai angin kencang almarhum Aipda Yustinus Petrus Mangge yang menggunakan sepeda motor Honda Blade dengan nomor polisi DH 3612 AH akhirnya tertimpa pohon kemiri setinggi 20 meter. Ia dikabarkan mengalami luka di bagian kepala hingga meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP),” terangnya.

Antonius Un Taolin