
Semarang, gatra.net - Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Anshor kota Semarang mengajak masyarakat untuk kembali bersatu setelah perhelatan pemilihan presiden (pilpres) 2019. Anshor berkomitmen memgang amanah aqidah ahlussunnah wal jamaah annahdliyah dan menjaga NKRI.
Imbauan itu disampaikan Ketua GP Anshor, Rahul Saiful Bahri, dalam sambutanya saat upacara peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-85 Ansor, di halaman Balaikota Semarang, Jalan Pemuda, Minggu (21/4).
Menurut Rahul, harlah itu akan merupakan momentum bagi anak bangsa untuk konsolidasi setelah pemilu 2019. Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk menerima hasil pemilu 2019, baik untuk eksekutif maupun legislatif, serta memberi dukungan KPU untuk menyelesaikan setiap tahapan Pemilu.
"Mari bersama-sama menatap masa depan. Hal itu jauh lebih penting dari pada kita bertengkar, membuat berita hoaks, dan saling mengklaim. Yang terpenting saling menghormati, siapa pun pemimpinnya kita beri kesempatan untuk bekerja," kata Rahul.
Lebih lanjut, Rahul mengatakan, dalam peringatan harlah itu, selain mengadakan upacaran, Satkorcab Banser Kota Semarang telah membuat bendera merah putih selebar 2 meter dengan panjang 1,2 km dengan agenda melakukan kirab bendera merah putih yang membentang sepanjang 1,2 kilometer.
"Dengan pembuatan dan membentangkan bendera ini sebagai wujud komitmen Ansor dan Banser terhadap NKRI dan Pancasila, mulai dari zaman penjajahan hingga hari ini," kata Rahul.
Kirab bendera, yang diikuti oleh lebih dari 1500 anggota Banser dan Anshor tersebut, mulai dari halaman Balai Kota Semarang menuju Jalan Pemuda, Jalan Imam Bonjol, Jalan Piere Tendean, dan kembali ke titik awal.
Kirab bendera merah putih tersebut, selain diikuti anggota Ansor, juga melibatkan IPNU-IPPNU serta pelajar dari Lembaga Pendidikan Maarif NU. Sebelum kirab bendera, acara diawali dengan apel kebangsaan di halaman Balai Kota Semarang. Di sela apel juga ditampilkan pertunjukan Barongsai oleh anggota GP Ansor Kota Semarang.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Ketua PP GP Ansor Korwil Jateng-DIY (Mujiburrohman), Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah (Sholahuddin Aly), Ketua PW Fatayat Jawa Tengah (Tazkiyatul Muthmainnah), serta jajaran Forkopimda Kota Semarang.
Mujiburrohman mengemukakan, selama 11 tahun sebelum Indonesia merdeka atau tahun 1934 banyak embrio organisasi pemuda di bawah naungan NU yang merupakan cikal bakal berdirinya GP Ansor.
Selama 85 tahun GP Ansor selalu memegang teguh dua amanah yang diembannya yaitu menjaga aqidah ahlussunnah wal jamaah Annahdliyah dan menjaga NKRI," kata Mujib
Pada era modern, ancaman terhadap kedaulatan bangsa semakin canggih, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri. Hal ini menuntut GP Ansor untuk terus meningkatkan kemampuan keterampilan dan pengetahuan demi tetap tegaknya Aqidah Aswaja An-Nahdliyyah dan NKRI.
"Di usia ke 85 tahun GP Ansor sebagai organisasi pemuda yang memiliki anggota kurang lebih 5 juta orang yang tercatat secara administrasi, tentu memiliki program-program peningkatan kemampuan bagi pemuda Indonesia untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang," kata Mujiburrohman.