Home Politik Beredar Video Kisruh Kotak Suara Dibawa ke Hotel Balikpapan

Beredar Video Kisruh Kotak Suara Dibawa ke Hotel Balikpapan

Balikpapan, gatra.net - Jajaran Polres Balikpapan masih terus melakukan penyelidikan terkait beredarnya video berjudul "Heboh! Balikpapan, Kotak Suara Diculik ke Hotel Mega Lestari". 

Video berdurasi 2.06 menit tersebut yang diupload ke YouTube oleh akun Relawan Cawapres 02, Sandiaga Uno itu menjadi viral d kalangan warga Balikpapan. 

"Kami akan lakukan penyelidikan," kata Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Firta, Sabtu (20/4). 

Video tersebut juga sempat mengundang perdebatan, dan dinilai mengancam kondusifitas daerah tersebut. Pasalnya, beberapa relawan pendukung sempat terpancing amarah dan mendatangi langsung hotel tersebut, Jumat dihari (18/4). 

Dalam video itu, mereka memaksa masuk ke dalam ruangan tempat penyimpanan kotak suara. Namun dihalangi petugas keamanan karena tak membawa surat mandat. Mereka menduga ada kecurangan. Karena seharusnya kotak suara di seluruh daerah Kecamatan Balikpapan Kota dibawa ke kantor kecamatan, bukan ke hotel.

"Tidak ada upaya penculikan kotak suara. Logistik itu memang disimpan di hotel Mega Lestari. Karena sekaligus sebagai tempat pleno PPK (Panitia Pemungutan Kecamatan) Balikpapan Kota. Pergeseran dari TPS ke hotel (Kamis) itu juga dikawal anggota polisi," ujar Wiwin. 

Ketua PPK Balikpapan Kota Didi Mahfian juga memberikan klarifikasi. Diakui memang benar ada kejadian salah paham antara relawan dan pihaknya di lapangan seperti dalam video di YouTube tersebut. Namun dirinya menegaskan pergeseran kotak suara ke hotel bukan kecurangan, apalagi dianggap sebagai penculikan.

"Saya klarifikasi, bahwa kejadian perkara memang betul itu di hotel Mega Lestari. Tapi caption, judul atau keterangannya salah, itu fitnah," katanya. 

Namun Didi membenarkan adanya beberapa kotak suara yang tak tersegel saat kotak suara bergeser dari TPS ke hotel di bilangan Jalan ARS Muhammad tersebut. 
"Iya, ada beberapa, idak disegel. Itu memang kesalahan petugas KPPS kami. Karena lupa. Tapi itu bukan niat kami untuk mencurangi. Tidak sama sekali," tegasnya. 

Terkait tempat pleno, Didi mengatakan penyelenggaraan di hotel sah-sah saja. Karena di kantor kecamatan tak ada ruangan yang dapat menampung seluruh kota suara di Kecamatan Balikpapan Kota. 

"Mereka menuduh kami mengadakan pleno di hotel itu tidak netral. Karena ownernya berafililiasi ke 01. Padahal ownernya sudah tidak aktif di politik. Dan kami pakai hotel itu sewa. Dari Pilkada 2013, Pemilu 2014 sampai Pilkada 2018 kita memang gunakan hotel itu untuk plenonya, PPK Balikpapan Kota," ujarnya. 

Sementara itu, pihak Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo-Sandi Balikpapan, Sabaruddin, angkat bicara terkait isi video. 
Menurutnya, relawan tersebut datang ke hotel Mega Lestari untuk memastikak tak ada kecurangan. 

"Itu sebagai bentuk pengawalan. Kok bisa itu dibawa dan diinapkan di hotel," kata Sabaruddin yang juga ketua Bidang Organisasi DPC Partai Gerindra Balikpapan. 

Terkait adanya kotak suara tak bersegel, memang menjadi sorotan tim BPD Balikpapan. Pihaknya tak segan untuk menempuh jalur hukum akan hal tersebut. 

"Kami kawal. Kami lawan segala bentuk kecurangan. Tentu kami juga akan melakukan hal itu (jalur hukum)," kata kader Partai Gerindra yang kini duduk sebagai wakil ketua DPRD Balikpapan itu. 

Reporter: Ariyansah NK
Editor: Anthony Djafar