
Jakarta, gatra.net - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak berharap banyak dengan penghitungan suara atau real count oleh KPU. PSI telah mengakui kekalahan di pileg 2014 meski baru sebatas hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
Pengakuan itu disampaikan Ketua PSI Grace Natalie sesaat sebelum bertemu dengan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/4) sore.
“Kita tentu menunggu perhitungan real count resmi KPU. Tapi dari quick count sudah memberikan gambaran, kalau sudah meleset terlalu jauh sulit rasanya,” kata Grace Natalie.
Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei merinci PSI meraih suara 1,5-2%. Angka tersebut jauh di bawah ambang batas perlemen (parliamentary treshold) sebesar 4%.
Mantan news anchor TV One ini enggan menjawab ketika ditanya masih ingin berkiprah di dunia politik atau tidak. “Ya gitu deh, nanti tunggu raja lah,” tutup Grace.
Sikap PSI yang mengakui kekalahan di pileg 2019 mendapat apresiasi Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya. Hal itu sangat bertentangan denna calon presiden Prabowo Subianto.
“Kontras sekali bagaimana PSI merespon kekalahan mereka dibandingkan dengan respon dari mereka yang selama ini mengklaim memiliki akal sehat,” kata Yunarto di tempat terpisah.