Pekanbaru, gatra.net - Pembangunan jalan tol yang saat ini sedang di gesah di Provinsi Riau, belum cukup untuk mengerek suara Jokowi di area ini.

Menurut pengamat politik Universitas Riau, Mexaxai Indra, harapan Jokowi untuk meraih dukungan masyarakat Riau melalui proyek infrastruktur tak berbalas.

"Ini bisa jadi indikator kalau pembangunan infrastruktur di Riau belum cukup ampuh untuk dijadikan amunisi meraih dukungan bagi Pak Jokowi," ungkapnya kepada Febri Kurnia dari gatra.net, Kamis (18/4).

Sebagai informasi, Riau termasuk daerah yang menjadi pusat pembangunan infrastruktur di Sumatera. Di provinsi ini Pemerintahan Jokowi tengah menggelar proyek jalan tol Pekanbaru - Dumai dengan panjang lebih kurang 131,48 km. 

Jalan tol yang nantinya menjadi bagian Trans Sumatera Railway ini kedepanya juga akan ikut disokong jalan tol Pekanbaru - Padang (Sumbar - Riau). Ini belum termasuk progres pembangunan jalan rel kereta api yang saat ini tengah berada di wilayah Utara Riau. Pun begitu proyek pembangunan pelabuhan Roro Dumai - Melaka (Indonesia - Malaysia).

Mexaxai menambahkan, meski belum bisa memenangkan Jokowi, jualan proyek infrastruktur bukan berarti tak diminati masyarakat. Dia meyakini anjloknya suara Jokowi di Riau dikarenakan faktor Ustad Abdul Somad (UAS).Ada pun UAS merupakan seorang ulama yang saat ini berstatus sebagai tenaga pengajar di Riau.

"Kemarin kan beberapa hari jelang pencoblosan, pertemuan UAS dengan Prabowo Subianto juga berdampak signifikan mempengaruhi masyarakat dalam mentukan pilihan politik," katannya.

Berdasarkan hasil hitung cepat yang dirilis Saipul Mujani research consulting (SMRC), Rabu (17/4), Prabowo meraih suara sebesar 62,39 persen di Riau, sementara Jokowi - Ma'aruf Amin mengoleksi 37,61 persen suara. 

Sementara itu hasil quick count yang dirilis lembaga survei Indobarometer , duet Prabowo - Sandiaga mampu meraup 60 persen suara. Sedangkan pasangan nomor urut 01 mengoleksi 39 persen suara.

Mukhlison