
Surabaya, gatra.net - Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya mengeluarkan surat edaran pada Senin (15/4). Isinya, menghimbau mahasiswa Program Sarjana dan Diploma untuk menyalurkan hak suaranya di TPS masing-masing.
Pihak kampus menjanjikan akan memberikan sertifikat kepada mahasiswa yang mengunggah foto jari ungu bagi mahasiswa yang telah memilih. Foto tersebut diunggah ke website universitas beserta Nama dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM).
Direktur Kemahasiswaan UNAIR Hadi Subhan saat dikonfirmasi oleh gatra.net membenarkan surat edaran yang ia tandatangani tersebut. Pihaknya menyebut bahwa edaran tersebut bukan satu-satunya agenda terkait pemilu, namun merupakan rangkaian dari agenda sebelumnya.
"Surat edaran itu rangkaian dan bukan satu-satunya, bahwa UNAIR, dan saya selaku Direktur Kemahasiswaan menginginkan mahasiswa tidak apatis terhadap urusan sosial kenegaraan," ujar Hadi saat dihubungi gatra.net melalui sambungan telepon, Selasa (16/4).
Hadi menyebut rangkaian kegiatan UNAIR terkait dengan Pemilu ialah KPU Goes to Kampus, Bawaslu Goes to Campus, hingga BEM UNAIR yang memfasilitasi mahasiswa untuk pindah pilih.
"Kita menghimbau menggunakan hak pilih, tidak mewajibkan, yang ikut sosialisasi, hingga mencoblos kita beri apresiasi sertifikat SKP," kata Subhan.
Subhan juga menegaskan bahwa himbauan untuk menyalurkan hak suara tersebut sama sekali tidak diarahkan ke Paslon atau partai tertentu.
"Murni agar mahasiswa tidak golput dan apatis," tegas Subhan.
Setelah menyalurkan hak suara, mahasiswa UNAIR dihimbau untuk mengambil foto dirinya di TPS, untuk kemudian diunggah ke website kemahasiswaan.unair.ac.id.
"Boleh selfie boleh difotokan orang, untuk bukti kalau sudah nyoblos. Kalau cuma jari tidak ketahuan jempol siapa," kata Subhan.
Setelah terdata di sistem nantinya tiap mahasiswa akan mendapatkan Sertifikat 10 SKP (Sistem Kredit Prestasi). Sistem Kredit Prestasi adalah sistem penilaian non akademik dari UNAIR yang menjadi syarat kelulusan mahasiswa.
Itu artinya, mahasiswa yang tidak mencoblos dengan berbagai alasan, tidak akan mendapat 10 SKP dari universitas.
Reporter: AJQ
Editor: Hendry Roris Sianturi