
Jakarta, gatra.net - Mendekati hari pencoblosan, selisih elektabilitas Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mencapai 20,1%. Hampir dipastikan Prabowo-Sandi akan sulit untuk mengejar petahana.
Temuan survei Y-Publica yang digelar pada 1-7 April 2019 menunjukan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf sebesar 55,3%. Sedangkan elektabilitas Prabowo-Sandi di angka 35,2% dengan jumlah undecided voters 9,6%.
“Meskipun Prabowo-Sandi terus menikmati kenaikan elektabilitas sejak lima bulan terakhir, tetapi selisihnya masih cukup jauh, mencapai 20,1%,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (13/4).
Rudi mengatakan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf yang sempat stagnan, naik di penghujung kampanye terbuka. Kenaikan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf berkorelasi dengan meningkatnya kepuasan terhadap kinerja pemerintah sebesar 71,2%.
Sementara itu, sosok capres menjadi faktor utama yang mendongkrak elektabilitas dua partai politik utama pengusung paslon. Sempat menurun di bulan Januari, elektabilitas PDIP kembali naik menjadi 27,2% dan Gerindra sebagai runner up dengan elektabilitas 14,7%.
Y-Publica melakukan survei nasional dengan jumlah responden 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) di setiap dapil dengan margin of error ±2,89% dan pada tingkat kepercayaan 95%.